TVRI Yogyakarta: Jejak Sejarah dan Transformasi Media Publik di Indonesia

Penulis : Silvinavia Miftahul Jannah

TVRI dibangun pada tanggal 24 Agustus 1962, sebelum Orde Baru. TVRI Yogyakarta terletak di Jalan Magelang Km. 4,5, Kutu Dukuh, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284. TVRI adalah stasiun TV tertua di Indonesia, yang pertama kali dibangun di pusat Jakarta pada tahun 1962. TVRI merupakan lembaga atau instansi yang dikelola oleh pemerintah di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dibiayai langsung oleh pemerintah, TVRI adalah instansi tertua di Indonesia, didirikan oleh pemerintah untuk menjaga kelestarian masing-masing daerah, disahkan oleh Ir. Soekarno. TVRI juga pertama kali menyiarkan ASEAN Games pada tahun 1994 dan masih belum memiliki banyak siaran. Memiliki 30 cabang dari Sabang sampai Merauke, TVRI memiliki 3 studio: Studio 1 untuk siaran berita, Studio 2 untuk media hiburan, dan Studio 3 untuk siaran keagamaan. Menampilkan siaran “Jogja Hari Ini” menggunakan bahasa Indonesia, TVRI juga memiliki 1 studio khusus podcast dengan 2 ruangan yang memiliki fungsi yang sama tetapi menggunakan karakter atau bahasa yang sesuai dengan cabang TVRI di daerah-daerahnya.

TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan lembaga penyiaran publik yang didirikan pada 24 Agustus 1962 di Jakarta, Indonesia. Pendirian TVRI dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan media massa baru yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan budaya nasional, dan mengangkat citra bangsa Indonesia. Pada awal kemunculannya, TVRI hanya memiliki satu stasiun televisi yang hanya bisa ditonton oleh sebagian kecil penduduk Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, TVRI berhasil memperluas jangkauannya dengan membuka stasiun-stasiun televisi di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, TVRI telah memiliki 32 stasiun kawasan yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia dengan 1 stasiun pusat yang terletak di Jakarta.

Selama perjalanannya, kelembagaan TVRI tercatat telah mengalami beberapa kali perubahan. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 215 tahun 1963, TVRI merupakan Yayasan Televisi Republik Indonesia yang dalam proses operasionalnya menggunakan subsidi dari pemerintah juga iuran wajib dari pemilik pesawat penerima televisi. Namun, pada tahun 1975 status TVRI berubah menjadi status ganda yang menyebabkan TVRI tidak dapat bergerak sebagai lembaga penyiaran yang netral dan cenderung berfokus kepada kepentingan politik semata. Pada tahun 2000, kelembagaan TVRI berubah menjadi perusahaan jawatan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2000. Dengan adanya status baru ini, membuat TVRI kembali beroperasi sebagai lembaga penyiaran yang mengimplementasikan asas-asas media seperti netral, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Pada awal kemunculannya, siaran TVRI menggunakan sistem gelombang VHF. Namun, seiring perkembangan teknologi, TVRI mulai meningkatkan siarannya menggunakan sistem gelombang VHF. Selama beberapa dekade, TVRI menjadi stasiun televisi yang memiliki tujuan untuk mendidik dan mengedukasi masyarakat. Meskipun persaingan dari televisi swasta saat ini semakin ketat, TVRI tetap mempertahankan tujuannya sebagai televisi publik dan terus berupaya untuk memberikan tayangan yang edukatif dan informatif.

Ragam program yang ditayangkan TVRI sangat bervariatif meliputi berita, hiburan, pendidikan, hingga olahraga. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tayangan, pada tahun 2022 TVRI memiliki saluran khusus digital berbahasa Inggris yang menargetkan pemirsa luar negeri dan dalam negeri (kelas menengah ke atas), yaitu TVRI World. Sebagian besar tayangan TVRI World merupakan acara budaya dan seni dengan teks Bahasa Inggris. Saat ini, TVRI mengoperasikan layanan daring yang bernama TVRI Klik. TVRI Klik merupakan layanan streaming daring seluruh saluran TVRI serta stasiun-stasiun daerah. Selain itu, tayangan TVRI juga dapat diakses melalui situs web resmi TVRI dengan alamat www.tvri.go.id. TVRI Yogyakarta menjadi stasiun televisi daerah pertama yang ada di Indonesia.

TVRI Yogyakarta didirikan pada tahun 1965 dengan lokasi awal terletak di Jalan Hayam Wuruk Yogyakarta dan berada di bawah kepemimpinan Ir. Dewabrata sebagai kepala stasiun pertama. Pada tahun 1970, lokasi TVRI Yogyakarta berpindah di Jalan Magelang km. 4,5 yang kemudian menjadi lokasi tetap TVRI Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 2008, TVRI Yogyakarta memutuskan untuk memindahkan menara pemancar ke daerah Bukit Pathuk Gunung Kidul dalam rangka perluasan jangkauan siaran dan sebagai bentuk optimalisasi pelayanan. Pada awal kemunculannya, TVRI Yogyakarta hanya melakukan siaran program dengan durasi waktu 2 (dua) jam dalam tiga kali seminggu. Siaran pertama yang ditayangkan TVRI Yogyakarta sendiri merupakan acara pidato peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-20 yang diselenggarakan pada 17 Agustus 1965. Pada siaran pertamanya, jangkauan siaran TVRI Yogyakarta masih sangat terbatas pada area tertentu dengan menggunakan format hitam putih. TVRI Yogyakarta kemudian mulai melakukan siaran program secara rutin setiap hari pada tahun 1973 dengan durasi waktu mencapai 3 (tiga) jam setelah diakumulasikan.