Dalam rangkaian Diklat Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Jurnalistik MAN 1 Bantul (Selasa, 14/11/2023), siswa mendapatkan kesempatan berharga untuk mengeksplorasi warisan sejarah yang kaya di Museum Living Kotagede. Kunjungan ini menjadi momen penting untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah Kotagede serta berbagai peralatan tradisional, terutama dalam pembuatan besi.
Di dalam museum yang dulunya merupakan rumah milik BH Noerijah dan saat ini di bawah perawatan Dinas Kebudayaan DIY, para siswa dapat menyaksikan berbagai koleksi peninggalan sejarah. Salah satunya adalah berbagai alat pembuatan besi, termasuk master cetakan kayu, master drig, drig besi, drig alumunium keras, dan lainnya. Koleksi ini memberikan gambaran nyata tentang proses pembuatan besi yang telah menjadi bagian penting dari sejarah Kotagede.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan pandangan tentang keahlian tradisional dalam pembuatan besi, tetapi juga menggali sejarah perkembangan Kotagede sebagai pusat kerajinan besi dan peninggalan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Yogyakarta.

Kepala MAN 1 Bantul, Khoiriyatun, S.Pd., M.Sc., mengapresiasi kesempatan ini sebagai langkah penting dalam memperluas pengetahuan siswa tentang warisan budaya dan sejarah lokal. “Kunjungan ke Museum Living Kotagede memberikan pengalaman berharga bagi para siswa, memungkinkan mereka untuk merasakan dan mempelajari sejarah serta keahlian tradisional yang telah ada sejak lama di Kotagede,” ujarnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta diklat tentang warisan sejarah yang kaya di Kotagede serta memberi inspirasi bagi mereka dalam meneliti dan mengembangkan karya ilmiah yang berhubungan dengan warisan budaya dan sejarah lokal. (mry)