MAN 1 Bantul Mengikuti Sosialisasi Pendidikan Pancasila Melalui Buku Teks Utama Pancasila: Jembatan Menuju Kebangkitan Jati Diri Bangsa

Bantul (MAN 1 Bantul) – MAN 1 Bantul mengikuti Saresehan Pancasila. Dalam upaya memperkokoh ideologi Pancasila sebagai landasan utama negara Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristekdikti) menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosialisasi. Salah satu kegiatan yang terpenting adalah penyelenggaraan “Saresehan Pancasila” yang menitikberatkan pada penggunaan buku teks utama Pancasila sebagai instrumen penting dalam mengembalikan jati diri bangsa. Rabu, 3 April 2024.

Pada acara yang dihadiri oleh perwakilan guru dan kepala madrasah dari berbagai daerah, Man 1 Bantul turut serta mengirimkan utusan, yang diwakili oleh Wakil Kepala Madrasah bagian Kesiswaan, Budi Hartono, S.Sos.I, serta guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Agustin Budihayati Putri, S.Pd.

Acara dimulai dengan pemutaran video sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan video pengenalan salam Pancasila, diikuti dengan peragian bersama seluruh peserta. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebanyak tiga stanza dan pembacaan ayat suci Alquran.

Selanjutnya, sambutan-sambutan disampaikan oleh pihak-pihak terkait, antara lain Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Yogyakarta yang diwakili oleh H. Abd Su’uf, S.Ag, M.Si, dan Gubernur DIY. Acara juga dilengkapi dengan laporan kegiatan oleh Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP RI.

Highlight dari acara ini adalah keynote speech yang disampaikan oleh Kepala BPIP RI, yang membahas sejarah kemerdekaan Indonesia yang bertepatan dengan 9 Ramadan, salah satu momentum penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Ditekankan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak hanya diraih melalui kekuatan militer, tetapi juga melalui kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memanfaatkan kesempatan.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meluruskan sejarah Pancasila dengan menekankan tiga peristiwa penting: lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945, perumusan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan penetapannya sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945.

Dengan demikian, sosialisasi pendidikan Pancasila melalui buku teks utama Pancasila diharapkan dapat menjadi jembatan yang efektif untuk mengembalikan jati diri bangsa dan memperkokoh ideologi Pancasila sebagai fondasi negara Indonesia.(agoest)