Bantul (MAN 1 Bantul) – MAN 1 Bantul kembali menunjukkan semangat dan kreativitas dalam menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 melalui gelaran Pentas Budaya. Kolaborasi apik antara tim Hadroh, Paduan Suara (Padus), dan Gamelan MAN 1 Bantul berhasil memukau penonton dan membawa nuansa tradisional sekaligus religius di panggung utama. KEgiatan ini diselenggarakan pada Rabu (23/10/2024) di halaman MAN 1 Bantul.
Pentas Budaya yang digelar di halaman madrasah ini menjadi salah satu rangkaian perayaan HSN di MAN 1 Bantul, dengan tujuan mengangkat seni budaya yang kaya nilai-nilai Islami dan tradisional. Totok Suparmanto, S.Pd., pembimbing Tim Padus, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk sinergi yang harmonis antara seni musik Islami, modern, dan tradisional Jawa. “Kami ingin menampilkan keberagaman seni yang tetap mengakar pada nilai-nilai agama dan budaya lokal,” ujarnya.
Tim Hadroh membawakan beberapa sholawat yang diiringi oleh Tim Gamelan, menciptakan harmoni unik antara instrumen tradisional dan lantunan sholawat yang penuh hikmah. Sementara itu, Tim Paduan Suara MAN 1 Bantul turut menambah semarak dengan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan religi, memperkuat nuansa kebersamaan dalam acara tersebut.
Ema Priliawati, S.Si., salah satu pembimbing Tim Kolaborasi, menyampaikan kebanggaannya atas kolaborasi ini. “Sinergi antara Hadroh, Padus, dan Gamelan ini membuktikan bahwa seni dapat menjadi media dakwah yang efektif, menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan dengan cara yang indah,” jelasnya.
Selain memberikan hiburan, pentas budaya ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan warisan seni budaya Islam yang telah melekat dalam tradisi masyarakat Indonesia. Plt Kepala MAN 1 Bantul, Bin Umaryati, S.Pd., berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan di lingkungan madrasah. “Semoga kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi para siswa untuk mencintai budaya sendiri, tanpa melupakan identitas sebagai santri yang mencintai Al-Qur’an dan tradisi luhur,” tuturnya.
Pentas budaya ini ditutup dengan pembagian doorprize utama sebagai bentuk apresiasi dari seluruh dewan guru dan para siswa, yang mengharapkan acara serupa dapat digelar lebih sering, guna melestarikan seni budaya yang kaya makna dan sarat pesan moral bagi generasi muda. (zia)