Bantul(MAN 1 Bantul)– MGMP Fisika MA se-DIY menyelenggarakan workshop bertajuk “Eksplorasi Simulasi Fisika dan Pengembangan LKPD untuk Pembelajaran Fisika” yang berlangsung pada Kamis, 31/10/2024, di MAN 3 Bantul. Acara ini menghadirkan narasumber dari Universitas Ahmad Dahlan, Eko Nursulistiyo, M.Pd., seorang dosen Pendidikan Fisika yang berpengalaman. Workshop ini diikuti oleh 25 guru fisika madrasah aliyah (MA) dari seluruh wilayah DIY, termasuk guru fisika dari MAN 1 Bantul, Lina mutiasih, S.Pd, M.Pd.
Dalam kegiatan ini, Bapak Eko memperkenalkan berbagai aplikasi internet yang mendukung laboratorium virtual fisika. Selain menggunakan aplikasi populer seperti PhET, peserta juga diarahkan untuk menjelajahi platform simulasi lainnya, seperti vlab.amrita, vascak, physic, vlab.belajar, physiclaroom, myphysiclab, dan ophysics. Para guru dilatih untuk mengintegrasikan simulasi-simulasi ini ke dalam pembelajaran fisika dan mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis eksperimen virtual, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika dengan cara yang lebih interaktif Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru fisika dalam penggunaan teknologi di era digital, serta mendukung penerapan pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang tengah menjadi fokus dalam pendidikan modern. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat memperkaya metode pengajaran, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan menarik bagi siswa, meskipun keterbatasan fasilitas laboratorium fisik.
Bin Umaryati, S.Pd selaku Plt. Kepala MAN 1 Bantul menegaskan bahwa dengan mengikuti workshop sebagai langkah strategis yang sangat relevan di era digital saat ini, terutama dalam pendidikan fisika. Melalui pemanfaatan berbagai platform simulasi laboratorium virtual, guru fisika diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan kontekstual kepada siswa. Simulasi-simulasi ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep fisika secara lebih mendalam dan intuitif meskipun tidak berada di laboratorium fisik. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar fisika, yang pada akhirnya diharapkan berdampak positif pada pemahaman siswa.(lnm)