LIKULLI BIDAYATIN MUNTAHA, DIMANA ADA PERJUMPAAN DISITU ADA PERPISAHAN  ( Rotasi Guru Madrasah: Bukan Ancaman, Tapi Motivasi)

Bantul (MAN 1 BANTUL) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan tenaga pendidik, Kementerian Agama melalui Kantor Kemenag Kabupaten Bantul kembali melakukan rotasi terhadap sejumlah guru madrasah di lingkungan kerjanya. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyesuaian struktural, tetapi lebih jauh dimaknai sebagai bentuk motivasi dan penyegaran bagi para tenaga pendidik.

Rotasi ini diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang lebih dinamis, memperluas wawasan profesional guru, serta memberikan kesempatan bagi madrasah untuk mendapatkan tenaga pendidik dengan latar belakang pengalaman yang beragam. Dengan penempatan baru, guru-guru diharapkan dapat terus mengembangkan kompetensi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta karakteristik peserta didik di tempat tugas yang baru. Hari Senin (20/7/2025) juga dimanfaatkan sebagai momen bagi Bapak dan Ibu guru yang mendapatkan penugasan baru untuk berpamitan secara langsung kepada para siswa. Kegiatan perpisahan ini dilaksanakan di masjid Roudhotul Muttaqin MAN 1 Bantul, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian mereka selama bertugas di madrasah ini.

Kepala MAN 1 Bantul  Mafrudah S.Ag, M.Pd.I menegaskan bahwa rotasi ini bukanlah bentuk hukuman atau sanksi, melainkan bagian dari strategi pembinaan aparatur agar terus berkembang secara profesional.“Rotasi adalah hal wajar dalam dunia kerja. Guru yang berpindah tugas ke madrasah lain justru mendapat kesempatan baru untuk berkontribusi dan mengembangkan diri di lingkungan yang berbeda,” ujar Waka Humas MAN 1 Bantul dalam bincang – bincang di Masjid Roudhotul Muttaqin  MAN 1 Bantul setelah Tadarus Alqur’an.

Mafrudah S.Ag., M.Pd.I., juga menambahkan bahwa rotasi ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan antar madrasah, serta mendorong para guru agar tidak terjebak dalam zona nyaman.“Dengan rotasi, guru diharapkan lebih adaptif, kreatif, dan termotivasi untuk memberikan inovasi pembelajaran di tempat baru,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu guru yang turut dirotasi Nur Imtikhan, S.Pd menyambut baik kebijakan tersebut. Ia mengaku merasa tertantang sekaligus termotivasi untuk memberikan kontribusi lebih di madrasah barunya.“Awalnya tentu ada rasa kaget. Tapi setelah dipahami, saya melihat ini sebagai peluang untuk berkembang. Saya percaya, setiap tempat punya tantangan dan berkah tersendiri,” tuturnya.

Kegiatan rotasi ini dilakukan secara periodik dan selektif, berdasarkan evaluasi kinerja serta kebutuhan masing-masing madrasah. Diharapkan, kebijakan ini dapat memberikan angin segar bagi sistem pendidikan madrasah yang lebih dinamis, adil, dan berkualitas. Selain itu, rotasi ini juga menjadi sarana pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan peningkatan mutu layanan pendidikan. (mhr)