Pengawas MAN 1 Bantul Antusias Diskusikan Program Keterampilan

Bantul (MAN 1 Bantul)— Pengawas Madrasah Kabupaten Bantul, Sumarna, M.Pd., berkunjung ke MAN 1 Bantul untuk berdiskusi mengenai Penguatan Program Keterampilan yang tengah dikembangkan di MAN 1 Bantul. Kunjungan dan diskusi ini berlangsung di ruang rapat madrasah, pada Rabu (23/7/2025).

Dalam diskusi ini turut dihadiri Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Bin Umaryati, S.Pd., serta para guru keterampilan, di antaranya:

·  Program Otomotif: Fahrurozi, S.Pd. dan Kamdani, S.Pd.

·  Program Multimedia: Yustika Nurbaiti, S.Pd.

·  Program Tata Busana: Tatik Sutrismiyati, S.Pd. dan Sururin Khoiroh, S.Pd.

Pertemuan difokuskan pada penyelarasan kurikulum berbasis kompetensi, pemebuhan kebutuhan fasilitas bengkel dan laboratorium TIK, serta strategi peningkatan link and match dengan dunia industri. “Kami ingin memastikan setiap program keterampilan di MAN 1 Bantul benar-benar siap membekali siswa dengan keahlian praktis yang dibutuhkan di masyarakat,” tegas Sumarna.

Para guru memaparkan capaian dan kendala masing-masing program, mulai dari ketersediaan alat praktik otomotif hingga pengembangan portofolio digital di bidang multimedia. Sumarna mengapresiasi berbagaiinovasi yang telah berjalan dan mendorong kolaborasi lebih erat dengan mitra industri. 

Di akhir diskusi, Bin Umaryati merangkum rencana tindak lanjut berupa workshop peningkatan kompetensi guru, penyempurnaan sarana praktik, serta penguatan program magang siswa. “Dengan sinergi pengawas, guru, dan pihak industri, kami optimistis lulusan MAN 1 Bantul dari program keterampilan akan semakin kompeten dan siap terjun ke dunia kerja,” tuturnya. 

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I., menyambut baik kunjungan dan diskusi tersebut. Mafrudah menegaskan bahwa program keterampilan merupakan bagian penting dari visi madrasah dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan vokasional.

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi antara sekolah, pengawas, dan dunia industri agar siswa dapat pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkan madrasah yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan zaman,” ujar Mafrudah. (bnt)