Guru Tahfidz MAN 1 Bantul Terapkan Metode Sorogan di Kelas FL 5

Bantul (MAN 1 Bantul) — Dalam upaya meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an siswa, guru tahfidz MAN 1 Bantul menerapkan metode sorogan dalam kegiatan pembelajaran kelas tahfidz FL 5, kamis( 30/7/25). Metode ini mulai aktif digunakan sejak awal semester ganjil tahun ajaran 2025/2026 sebagai salah satu strategi pendalaman hafalan yang lebih terfokus dan individual.

Metode sorogan adalah sistem pembelajaran klasik yang berasal dari lingkungan pesantren, di mana siswa secara bergiliran menyetorkan hafalan Al-Qur’an secara langsung kepada guru. Dalam pelaksanaannya, guru mendengarkan, mengoreksi bacaan, serta memberikan evaluasi secara personal kepada setiap siswa. Penggunaan metode ini bertujuan agar lebih teliti dalam membimbing siswa, terutama dalam hal tajwid, fashohah, dan makna ayat. Setiap siswa mendapatkan waktu khusus untuk menyetorkan hafalan, sehingga pembelajaran lebih mendalam.

Salah satu murid kelas FL 5, Satrio Bagas, mengaku bahwa metode sorogan membuatnya lebih semangat dan disiplin. “Saya merasa lebih bertanggung jawab atas hafalan saya karena akan disetorkan langsung ke guru”.

Kepala MAN 1 Bantul, Hj. Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I menyambut baik penerapan metode ini.

“Kami mendukung penuh berbagai inovasi pembelajaran tahfidz, termasuk metode sorogan, karena sejalan dengan visi madrasah dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berakhlak mulia,” ujarnya.

Dengan penerapan metode sorogan, MAN 1 Bantul berharap dapat mencetak lebih banyak hafidz dan hafidzah. Kegiatan semacam ini merupakan salahsatu langkah dalam menunjang mewujudkan generasi yang Cerdas, Agamis, dan Berkarakter. Hal ini sejalan dengan tagline MAN 1 Bantul, yakni CADAS BERKELAS (Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart. Berkarakter, Cinta Lingkungan, Anti Diskriminasi).(Qdr)