Eksplorasi Warna Remasol dalam Pembelajaran Mewarnai Batik Abstrak di MAN 1 Bantul

Bantul (MAN 1 Bantul) – Suasana kreatif dan eksperimental menyelimuti MAN 1 Bantul pada Kamis (31/7/2025) saat siswa-siswi berpartisipasi dalam sesi pembelajaran membatik, khususnya pada tahap mewarnai batik abstrak menggunakan pewarna Remasol. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari program pengembangan keterampilan dan apresiasi seni budaya di MAN 1 Bantul.

Para siswa terlihat fokus dan bersemangat, mengaplikasikan berbagai nuansa warna Remasol pada pola batik abstrak yang telah disiapkan. Penggunaan pewarna Remasol, yang dikenal dengan warnanya yang cerah, tahan luntur, dan kemudahan aplikasinya, memberikan kebebasan lebih bagi siswa untuk bereksperimen dengan gradasi dan kombinasi warna yang berani. Setiap goresan kuas dan tetesan warna menciptakan pola unik, mengubah lembaran kain menjadi kanvas ekspresi pribadi.

Pembelajaran ini tidak hanya melatih keterampilan teknis siswa dalam membatik, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memadukan seni tradisional dengan sentuhan modern. Batik abstrak dengan pewarna Remasol membuka wawasan baru tentang potensi seni batik yang dinamis dan tak terbatas.

Kepala MAN 1 Bantul, Hj. Mafrudah, S.Ag, M.Pd., menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi para siswa dalam kegiatan mewarnai batik abstrak dengan pewarna Remasol. “Saya sungguh bangga menyaksikan antusiasme dan karya luar biasa dari anak-anak kami dalam sesi ini. Kegiatan ini bukan sekadar proses belajar membatik, melainkan juga wadah bagi mereka untuk mengeksplorasi kreativitas sekaligus memperdalam pemahaman terhadap kekayaan senin  batik Indonesia. Penggunaan pewarna Remasol menunjukkan bahwa kita terbuka terhadap inovasi dalam upaya melestarikan budaya. Melalui Teknik ini, siswa dapat menciptakan karya yang lebih modern, cerah, dan tentunya memukau. Pembelajaran seperti ini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan seni dan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa. Ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan madrasah hebat yang bermartabat,” ungkap Mafrudah.

Penggunaan pewarna Remasol menunjukkan bahwa kita selalu terbuka terhadap inovasi dalam melestarikan budaya. Ini memungkinkan siswa untuk menghasilkan karya yang lebih modern, cerah, dan tentunya memukau. Pembelajaran seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan seni dan cinta akan warisan budaya bangsa. Ini adalah langkah nyata mewujudkan ‘madrasah hebat bermartabat’!”

Diharapkan, kegiatan pembelajaran membatik seperti ini akan terus digalakkan di MAN 1 Bantul, memberikan kesempatan bagi siswa untuk terus mengembangkan bakat seni mereka dan melestarikan budaya batik Indonesia dengan inovasi yang tak berhenti. Semangat ini sejalan dengan visi MAN 1 Bantul yang CADAS BERKELAS (Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, Anti Diskriminasi). (trsmy)