Pembelajaran Sosiologi Semakin Seru! Kelas FL 6 MAN 1 Bantul Gunakan Kahoot Bahas Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Bantul (MAN 1 Bantul) – Suasana pembelajaran Sosiologi di kelas FL 6 MAN 1 Bantul terasa begitu hidup dan menyenangkan. Materi yang dibahas adalah Faktor Penyebab Perubahan Sosial, salah satu topik penting dalam memahami dinamika masyarakat. Yang membuat pembelajaran semakin menarik, guru menggunakan media pembelajaran Kahoot untuk menguji dan memperkuat pemahaman siswa pada Senin (4/8/2025).

Melalui permainan kuis interaktif ini, para siswa tampak antusias menjawab setiap pertanyaan yang muncul di layar. Persaingan sehat pun tercipta, karena masing-masing siswa berusaha menjawab dengan cepat dan tepat untuk memperoleh poin tertinggi. Suasana kelas menjadi penuh tawa, semangat, dan keceriaan, namun tetap fokus pada tujuan pembelajaran.

Guru Sosiologi, Mardiana Rahmawati, S.Sos, dalam penjelasannya menekankan bahwa media Kahoot bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga strategi pembelajaran yang efektif. Melalui metode ini, siswa lebih mudah mengingat materi tentang faktor penyebab perubahan sosial, seperti perkembangan teknologi, kontak dengan kebudayaan lain, pertumbuhan penduduk, hingga perubahan lingkungan alam.

“Dengan Kahoot, siswa bisa belajar sambil bermain. Mereka jadi lebih aktif, kreatif, dan termotivasi,” ungkap Ibu Mardiana, guru pengampu mata pelajaran Sosiologi.

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I, turut memberikan apresiasi terhadap inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan semangat belajar para siswa. “Kami sangat mendorong pembelajaran yang interaktif dan berbasis teknologi seperti ini. Kegiatan ini bukan hanya membangun pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, tetapi juga menumbuhkan karakter positif seperti sportivitas, kolaborasi, dan semangat belajar,” ujarnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa penggunaan media inovatif seperti Kahoot selaras dengan semangat madrasah CADAS BERKELAS, yaitu Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi. “Kami ingin siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tumbuh sebagai pribadi yang tangguh, inklusif, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa pembelajaran Sosiologi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, interaktif, dan bermakna, sehingga siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga menikmati proses belajarnya. (mda)