Bantul (MAN 1 Bantul) – Inovasi berbasis teknologi terus berkembang di lingkungan pendidikan. Kali ini, salah satu guru MAN 1 Bantul telah berhasil mengembangkan prototipe aplikasi berbasis website yang dirancang khusus untuk mengelola perizinan siswa, seperti izin sakit, izin keluar, atau pulang lebih awal. Aplikasi ini dapat diakses melalui alamat alibi.man1bantul.sch.id dan bertujuan untuk menggantikan sistem perizinan manual yang masih menggunakan lembaran kertas, sehingga proses administrasi menjadi lebih efisien dan modern. Prototipe aplikasi ini mulai dijalankan pada Senin (4/8/2025), dan baru saja diujicobakan kepada tim guru piket serta tenaga kependidikan MAN 1 Bantul.
Guru pengembang aplikasi, Agus Sulistya, S.Pd., menjelaskan bahwa ide pembuatan aplikasi ini muncul dari kebutuhan akan sistem yang lebih cepat dan terorganisir. Agus menyadari banyaknya tumpukan kertas perizinan yang sering kali sulit diarsipkan dan dilacak.
“Kami berharap aplikasi ini bisa menjadi solusi efektif untuk digitalisasi administrasi sekolah, khususnya dalam hal perizinan. Dengan sistem ini, orang tua bisa langsung mengajukan izin melalui aplikasi, dan guru piket bisa langsung memberikan persetujuan atau penolakan dengan cepat,” ungkap Agus.
Aplikasi yang memiliki peran pengguna (role) admin dan guru piket ini menampilkan surat izin digital yang sah, sebagai pengganti surat fisik pada umumnya. Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I., Kepala MAN 1 Bantul, menyambut baik inovasi ini sebagai langkah maju madrasah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh guru kami. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah guru dan orang tua, tetapi juga melatih siswa untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab secara digital. Saya berharap, setelah fase uji coba ini berhasil, aplikasi tersebut bisa diterapkan secara menyeluruh untuk seluruh siswa,” ungkap Mafrudah.
Inovasi ini sejalan dengan tagline MAN 1 Bantul, CADAS BERKELAS (Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart; Berkarakter, Cinta Lingkungan, Anti Diskriminasi). Hal ini menegaskan komitmen madrasah untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memanfaatkan teknologi, dan mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan digital. (asly)