Diskusi Sistem Kopling Hidupkan Semangat Belajar Siswa Otomotif MAN 1 Bantul

Bantul (MAN 1 Bantul) — Ruang praktik otomotif MAN 1 Bantul kembali dipenuhi semangat dan antusiasme siswa kelas XII Jurusan Keterampilan Otomotif. Pada Kamis (21/08/2025), mereka terlibat dalam diskusi santai namun bermakna seputar sistem kopling pada sepeda motor, salah satu materi penting dalam pembelajaran teknik kendaraan ringan di tingkat akhir.

Diskusi dipandu Fachrur Rozi, S.Pd, guru produktif otomotif, yang mengawali kegiatan dengan pertanyaan ringan namun memancing keaktifan: “Siapa yang pernah servis kopling motor sendiri di rumah?” Suasana langsung mencair disambut tawa dan beberapa siswa yang mengangkat tangan sambil tersenyum malu-malu.

“Materi sistem kopling sangat penting karena menjadi bagian awal dari sistem pemindah tenaga. Kalau kopling bermasalah, sepeda motor bisa nyendat atau bahkan mogok,” jelas Rozi sambil menunjuk ke unit mesin potong yang digunakan sebagai media praktik.

Para siswa tidak hanya membahas teori, tetapi juga menganalisis langsung komponen-komponen sistem kopling seperti kampas, plat tekan, pegas, dan rumah kopling. Mereka berdiskusi mengenai fungsi masing-masing bagian, cara kerja, serta berbagai kerusakan umum seperti kampas aus atau per kopling yang lemah.

Salah satu siswa, Juldan, mengungkapkan manfaat dari pendekatan ini. “Kalau cuma baca buku, kadang bingung. Tapi pas dijelasin bareng, terus langsung lihat mesinnya, jadi paham. Apalagi bisa tanya-tanya langsung,” katanya.

Diskusi menjadi semakin menarik ketika siswa diberikan contoh kasus nyata. Mereka diminta menganalisis gejala kerusakan sistem kopling dan menyampaikan solusi perbaikannya. Saling tukar pendapat secara teknis membuat suasana kelas semakin hidup namun tetap fokus.

Menurut Rozi, kegiatan seperti ini sangat penting sebagai bekal menghadapi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) maupun dunia kerja. “Kami ingin siswa tidak hanya hafal teori, tapi juga mampu menjelaskan dan menganalisis langsung di lapangan. Diskusi semacam ini melatih daya pikir kritis mereka,” tegasnya.

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I., memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, pembelajaran berbasis diskusi dan praktik seperti ini adalah contoh konkret penerapan tagline madrasah MAN 1 Bantul: CADAS BERKELAS, yaitu Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi.

“Kegiatan ini mencerminkan komitmen kami dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja, berkarakter kuat, dan mampu berpikir kritis. Ini adalah wujud nyata dari semangat CADAS BERKELAS yang terus kami tanamkan dalam setiap aspek pembelajaran,” ujar Mafrudah.

Mafrudah juga menambahkan bahwa MAN 1 Bantul akan terus mendorong guru dan siswa untuk melakukan inovasi dalam proses belajar, agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman dan dunia industri.

Dengan pendekatan ini, Jurusan Otomotif MAN 1 Bantul terus membuktikan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap kerja, kompeten, dan berdaya saing tinggi di era modern.(faro)