Bantul (MAN 1 Bantul) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kembali digelar dan kali ini berlangsung di MAN 1 Bantul pada hari Rabu (20/8/2025), dengan semangat kolaboratif dan inovatif yang tinggi. Pertemuan ini menjadi momen penting bagi para guru SKI untuk mengulas kembali khazanah klasik sejarah Islam sekaligus menjelajahi pemanfaatan teknologi mutakhir dalam pembelajaran.
Agenda pertemuan meliputi diskusi mendalam tentang kisah Dinasti Abbasiyah dan sejarah Walisongo, dua topik fundamental dalam pembelajaran SKI yang sarat nilai peradaban dan spiritualitas Islam. Namun, tidak hanya berhenti pada kajian klasik, pertemuan kali ini juga menyentuh wilayah yang lebih futuristik — sesuatu yang belum lama ini mungkin tak terbayangkan, yaitu pembuatan media pembelajaran menggunakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).
Kepala Tata Usaha MAN 1 Bantul, Martiningsih, S.Pd.I, membuka acara dengan sambutan penuh semangat. Dalam arahannya, Martiningsih menekankan pentingnya inovasi dalam pengajaran.
“Sejarah Kebudayaan Islam bukan sekadar pembelajaran, namun SKI mampu menumbuhkan nilai-nilai yang kaya akan filosofi, budaya, karakter, peradaban, dan nilai luhur Islam,” ujarnya.
Di dalam pertemuan juga menyoroti perubahan besar dalam dunia pendidikan. Ada kesadaran bersama bahwa guru di era kini tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga harus adaptif terhadap perkembangan teknologi, termasuk mempelajari dan menerapkan tools berbasis AI.
Ketua MGMP SKI MA DIY, Satria Pradana S.Pd.I, M.Pd, yang memimpin diskusi, menjelaskan bagaimana AI bisa menjadi teman guru, bukan saingan.”Guru SKI sekarang tidak hanya sebagai penyampai cerita sejarah, tetapi juga harus mampu memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan relevan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I, memberikan tanggapan positif atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Mafrudah menilai kegiatan MGMP ini sebagai langkah strategis dalam membentuk guru-guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga responsif terhadap perubahan zaman.
“Kami sangat mendukung kegiatan semacam ini. Semangat berbagi, belajar bersama, dan menjelajah teknologi menjadi kebutuhan utama dalam pendidikan. Ini juga sejalan dengan visi kami membangun madrasah yang cerdas, inovatif, dan berkarakter,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mafrudah menegaskan bahwa MAN 1 Bantul terus mengusung semangat MADRASAH CADAS BERKELAS — yaitu Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi. Nilai-nilai ini menjadi fondasi dalam setiap kegiatan akademik maupun kultural yang dilaksanakan di madrasah.
Kegiatan MGMP SKI ini menjadi bukti nyata bahwa guru-guru SKI terus bertransformasi, tidak hanya sebagai pengajar sejarah, tetapi juga sebagai pionir inovasi pendidikan yang tetap menjaga akar nilai dan kearifan lokal Islam. (nrm)