Siswa MAN 1 Bantul Serius Ikuti Praktikum di Bengkel Otomotif

MAN 1 (BANTUL),  Suara deru mesin motor dan gemeretak alat perkakas memenuhi Bengkel Otomotif MAN 1 Bantul, Senin (15/09). Di sini, beberapa siswa terlihat asyik dan serius mempraktekkan langsung ilmu permesinan yang mereka dapat di kelas. Raut wajah penuh konsentrasi itu jelas terlihat, jauh dari kesan jaim (jaga image) atau canggung.

Praktek kali ini fokus pada pemahaman dasar komponen mesin 4 tak dan perawatan rutin sepeda motor. Para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing mendapat satu unit motor untuk ‘dibongkar’. Mulai dari cara melepas kepala silinder, melepas mekanik katup, hingga mengenali komponen-komponen penting di dalam mesin.

“Seru banget, akhirnya bisa ngeliat langsung bagian-bagian yang cuma kita lihat di buku. Ternyata lebih ribet tapi lebih menarik,” celetuh arfan, siswa kelas XI, sambil tangannya masih penuh greas. “Ini nanti kan bisa buat bekal sendiri, kalau motor sendiri mogok ya bisa ditanganin dulu, nggak langsung panik,” tambahnya sambil tertawa.

Guru Pembimbing Praktek, Pak Rozi, S.Pd., menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari mata pelajaran keterampilan. “Tujuannya ya agar anak-anak tidak hanya paham teori. Di dunia kerja, skill praktek seperti ini sangat dibutuhkan. Alhamdulillah antusiasme mereka sangat tinggi, bahkan banyak yang nanya sampai detail,” jelasnya.

Dia juga menambahkan bahwa bengkel sekolah ini memang sengaja dilengkapi dengan peralatan yang cukup lengkap dan beberapa motor bekas yang memang jadi ‘kelinci percobaan’ untuk para siswa.

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag, M.Pd.i., sangat mendukung penuh kegiatan praktek seperti ini. Dalam kunjungannya ke bengkel, beliau menyampaikan apresiasinya. “Ini sejalan dengan visi madrasah kami untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki lifeskill yang mumpuni. Dunia itu butuh orang yang bisa bekerja dengan tangan dan pikiran. Melalui bengkel otomotif ini, kami ingin membekali siswa dengan kompetensi nyata yang bisa menjadi bekal mereka untuk berwirausaha atau terjun ke dunia industri setelah mereka lulus nanti,” paparnya.

Meski penuh dengan pelumas dan keringat, suasana tetap terasa santai dan menyenangkan. Sesekali terdengar canda dan tawa ketika ada yang salah memasang komponen atau ketika sebuah baut tiba-tiba ‘hilang’ terjatuh.

Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa belajar itu nggak melulu harus di dalam kelas dengan buku dan pena. Kadang, dengan jas laboratorium yang kotor oli dan peralatan bengkel di tangan, ilmu justru lebih mudah dicerna dan pastinya, bermanfaat banget untuk masa depan.(faro)