MAN 1 (BANTUL), – Suasana Ruang Kelas Fase E 7 MAN 1 Bantul siang itu (16/09) tampak cair dan aktif. Guru produktif keterampilan dari jurusan otomotif tidak hanya berdiri di depan kelas, tetapi berbaur dengan para siswa yang duduk berkelompok. Mereka dengan sabar membimbing, mendengar, dan sesekali tertawa bersama saat mendampingi kegiatan belajar membaca alat ukur micrometer.
Tampak pak khamdani, salah satu guru produktif, dengan sabar membungkuk memperhatikan cara seorang siswa menempatkan benda yang akan diukur. “Coba lihat lagi skala nonius-nya, yang pas di mana?” tanyanya dengan suara ramah, lebih menyerupai seorang mentor daripada pengajar yang kaku.
“Pendampingan seperti ini kita lakukan untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal. Kita ingin mereka benar-benar paham konsepnya, bukan sekadar hafal. Dengan gaya yang lebih santai dan masuk ke dalam kelompok, mereka biasanya lebih berani bertanya,” ujar Pak Rozi, guru produktif lainnya, saat ditemui di sela kegiatan.
Metode pendampingan seperti ini sengaja diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak menakutkan. Para guru berperan sebagai fasilitator yang memastikan diskusi setiap kelompok berjalan ke arah yang benar.
Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag, M.Pd.i., sangat mengapresiasi pendekatan yang dilakukan oleh para guru keterampilan otomotip. “Ini menunjukkan komitmen dan dedikasi Bapak/Ibu guru untuk memastikan transfer knowledge berjalan efektif. Kehadiran mereka di tengah-tengah siswa, dengan pendekatan yang hangat dan mendukung, sangat membangun kepercayaan diri anak-anak. Ini adalah praktik terbaik dari pembelajaran yang berpihak pada siswa (student-centered learning), dan sejalan dengan visi madrasah kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kolaboratif,” tuturnya.
Siswa pun menyambut positif pendampingan ini. “Jadinya nggak tegang, Pak. Kalau bingung bisa langsung nanya, dijelaskan sampai paham. Gurunya juga sabar banget,” ujar Asbar, salah satu siswa.
Kegiatan ini tidak hanya tentang menguasai micrometer, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dan positif antara guru dan siswa. Dengan suasana yang santai namun penuh konsentrasi, proses belajar mengajar berjalan lebih alami dan menyenangkan bagi semua pihak.(Faro)