Ziarah ke Makam Para Muassis, MAN 1 Bantul Rayakan Hari Santri Nasional dengan Spirit Birrul Walidain

Bantul (MAN 1 Bantul)— Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2025, keluarga besar MAN 1 Bantul menggelar kegiatan ziarah ke makam para muassis atau pendiri madrasah. Kegiatan yang digelar pada Rabu (22/10/2025) ini menjadi rangkaian peringatan yang sarat nilai spiritual, penghormatan, dan teladan bagi seluruh civitas akademika madrasah.
Rombongan guru, tenaga kependidikan, dan perwakilan murid MAN 1 Bantul melaksanakan ziarah ke empat makam para pendiri, yaitu Makam K.H. Bajuri di Bejen, Makam K.H. Hamdani di Ngrukem, Makam K.H. Dalhar Sahroni di Guwosari, serta Makam K.H. Mabarun di Pajangan.Setiap lokasi memiliki kisah dan peran tersendiri dalam perjalanan panjang lahirnya lembaga pendidikan yang kini dikenal sebagai madrasah aliyah tertua di Bantul tersebut.
Kegiatan dimulai sejak pagi usai melaksanaan upacara Hari Santri Nasional (HSN) di madrasah dengan pembacaan tahlil dan doa bersama di setiap makam. Para peserta tampak khusyuk, penuh rasa syukur, dan menundukkan hati untuk mendoakan para muassis agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I. menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan bentuk nyata penghormatan kepada para pendahulu dan implementasi nilai Birrul Walidain dalam kehidupan madrasah. “Kami ingin mengingatkan seluruh warga madrasah, terutama para murid, bahwa kita berdiri di atas fondasi perjuangan dan keikhlasan para muassis. Ziarah ini menumbuhkan rasa syukur dan tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan mereka.,” ujarnya.
Salah satu guru yang turut serta, Sururin Khoiroh, S.Pd., mengungkapkan makna mendalam dari kegiatan ini.
“Saat membaca doa di makam para pendiri, saya merasa tersentuh. Mereka telah menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam yang kokoh. Tugas kita hari ini adalah menjaga warisan itu agar tetap hidup dan relevan dengan zaman,” tuturnya.
Sementara itu, Sugiyat, salah satu tenaga kependidikan yang sekaligus alumni, mengaku mendapat pengalaman berharga dari kegiatan ziarah ini. “Saya jadi lebih paham sejarah madrasah saya sendiri. Ternyata berdirinya MAN 1 Bantul penuh perjuangan. Saya bangga bisa ikut mendoakan para pendiri dan ingin meneruskan semangat mereka dengan belajar sungguh-sungguh,” ujarnya dengan penuh semangat.

Melalui kegiatan ini, MAN 1 Bantul menegaskan komitmennya untuk membumikan tradisi luhur pesantren di lingkungan madrasah. Semangat Birrul Walidain yang dihidupkan melalui ziarah para muassis menjadi pengingat bahwa menghormati pendahulu adalah bagian dari jati diri santri sejati — santri yang berilmu, berakhlak, dan berterima kasih kepada para pejuang pendidikan. Kegiatan ini sejalan dengan tagline madrasah yang sedang gencar-gencarnya disosialisasikan : CADAS BERKELAS (Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi. (Chr).