Bantul (MAN 1 Bantul) — Kegiatan Pelantikan Bantara Pramuka MAN 1 Bantul pada Rabu (19/11/2025) berjalan penuh semangat hingga terjadi sebuah situasi yang membutuhkan penanganan cepat. Salah satu peserta pelantikan, Wibi, mengalami panic attack saat sesi kegiatan berlangsung. Beruntung, anggota Palang Merah Remaja (PMR) MAN 1 Bantul yang sedang mempersiapkan keperluan pelantikan di UKS segera menunjukkan kesigapan dan profesionalismenya.
Anggota PMR atas nama Noval menjadi yang pertama merespons kondisi tersebut. Dengan tenang, Noval menenangkan Wibi, memintanya duduk, dan membantu mengatur napas secara perlahan. Untuk memastikan kondisi vital, Noval juga menggunakan oxymeter untuk memeriksa saturasi oksigen karena Wibi mengeluh sesak napas dan kaget.
Tidak lama kemudian, Candra Ade Pertiwi, pembina PMR yang juga berada di lokasi, turut membantu proses penanganan bersama anggota PMR lainnya. Mereka bekerja secara terarah, saling berkoordinasi, dan menjaga situasi tetap kondusif agar Wibi merasa aman dan stabil secara emosional.
Tindakan cepat ini membuat kondisi Wibi membaik. Setelah beberapa saat beristirahat dengan pendampingan PMR, saturasi oksigen kembali normal, dan Wibi dinyatakan aman untuk pulih di ruang yang lebih tenang.
Kesigapan anggota PMR MAN 1 Bantul dalam kejadian ini menjadi bukti nyata dari pelatihan rutin, kedisiplinan, dan penerapan nilai karakter di lingkungan madrasah. Respons cepat, empati, kerja sama, serta kecerdasan emosional yang ditunjukkan anggota PMR menggambarkan implementasi nilai-nilai CADAS BERKELAS, khususnya:
- Cerdas dalam mengambil tindakan sesuai prosedur pertolongan pertama,
- Adaptif menghadapi kondisi darurat,
- Smart menggunakan alat kesehatan seperti oxymeter,
- Berkarakter melalui empati dan ketenangan,
- Anti Diskriminasi karena seluruh siswa ditangani dengan kesetaraan,
- serta Cinta Lingkungan Sosial dengan menciptakan situasi aman bagi peserta lain.
Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S. Ag., M. Pd. I, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap tindakan cepat anggota PMR.
“Ini adalah bentuk nyata kompetensi sekaligus karakter yang ditanamkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kesigapan anggota PMR menunjukkan bahwa mereka bukan hanya belajar teori, tetapi benar-benar siap membantu saat dibutuhkan. Madrasah sangat bangga dengan respons cepat anak-anak PMR, juga pendampingan Bu Candra Ade Pertiwi yang selalu sigap hadir,” ungkap Mafrudah.
Mafrudah menambahkan bahwa kejadian ini menjadi bukti pentingnya pelatihan pertolongan pertama dalam membentuk generasi yang peduli, tangguh, dan mampu mengambil keputusan tepat pada situasi kritis.
Kejadian ini tidak menghambat pelaksanaan pelantikan Bantara. Justru, momen tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh peserta mengenai pentingnya ketenangan, kesiapsiagaan, serta solidaritas antaranggota.
Dengan kerja sama yang solid antara anggota PMR dan pembina, MAN 1 Bantul berhasil menciptakan lingkungan kegiatan yang aman, suportif, dan penuh kepedulian. (ad)

