YOGYAKARTA (MAN 1 Bantul) — MAN 1 Bantul turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Transformasi Digital Pokja 1 dan Ekoteologi Pokja 2 yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 80 Kepala Madrasah Aliyah se-DIY dan dilaksanakan pada 23–31 Desember 2025 bertempat di MAN 1 Yogyakarta.
Ketua KKMA DIY, Edi Triyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis peningkatan kompetensi kepala madrasah. Ia menjelaskan bahwa KKMA DIY memperoleh dua kelompok blockgrant, masing-masing sebesar Rp50.000.000, yang dimanfaatkan untuk penguatan kapasitas kepemimpinan kepala madrasah aliyah.

“Melalui Transformasi Digital dan Ekoteologi ini, kami bertekad membangun madrasah yang maju, adaptif, dan mendunia, namun tetap berakar pada nilai-nilai keislaman dan kepedulian lingkungan,” ujar Edi Triyanto.
Pokja 1 difokuskan pada transformasi digital madrasah, meliputi pemanfaatan platform digital dalam tata kelola, pembelajaran, dan layanan pendidikan. Sementara itu, Pokja 2 mengangkat tema ekoteologi, yaitu penguatan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai keagamaan sebagai bagian dari budaya madrasah berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama DIY, H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa setiap madrasah memiliki tantangan dan permasalahan yang berbeda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas, inovasi, serta kepemimpinan kepala madrasah dalam merumuskan solusi yang tepat.
“Setiap madrasah harus mampu mengelola persoalannya secara kontekstual. Kepala madrasah dituntut kreatif dan cakap memanfaatkan platform digital untuk membangun madrasah sesuai kebutuhan dan potensi yang dimiliki,” tegasnya.
Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I., menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam kegiatan ini sejalan dengan visi MAN 1 Bantul dalam menguatkan nilai CADAS Berkelas, yaitu Cerdas, Agamis, Demokratis, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi.
“Transformasi digital mendorong madrasah menjadi lebih cerdas dan demokratis dalam layanan pendidikan, sementara ekoteologi meneguhkan komitmen kami pada nilai agamis dan cinta lingkungan. Keseluruhannya menjadi fondasi pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak dan inklusif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Mafrudah menegaskan bahwa hasil kegiatan ini akan ditindaklanjuti melalui penguatan program dan kebijakan di MAN 1 Bantul agar selaras dengan semangat perubahan, inovasi, dan keberlanjutan.
Melalui kegiatan ini, MAN 1 Bantul semakin mantap melangkah sebagai madrasah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, peduli terhadap lingkungan, serta konsisten menanamkan nilai-nilai CADAS Berkelas dalam seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan. (maf)

