Bantul (MAN 1 Bantul) – Gedung aula Universitas PGRI Yogyakarta Jl. IKIP PGRI I Sonosewu No. 117, Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta dipenuhi 500 peserta Seminar Hari Guru Nasional 2025. Acara seminar diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an serta doa. Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., ketua penyelenggara seminar Hari Guru Nasional 2025 dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada rektor UPY dan 500 peserta seminar. Edi Triyanto menyampaikan peran guru dalam transfer of knowledge adalah menyampaikan dan membimbing pemahaman konsep, dan transfer of value adalah menanamkan sikap dan nilai melalui interaksi psikologis yang mendalam. Guru tidak hanya berperan sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, inisiator, korektor, dan pembentuk karakter yang membimbing siswa secara holistik dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai.
Dalam acara tersebut, rektor Universitas PGRI Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Paiman, M.P. memberikan sambutan dan mempersilakan penggunaan aula UPY yang dapat menampung hingga 900 orang. Beliau juga menegaskan bahwa PGRI merupakan bagian penting dalam sejarah dan filosofi pendidikan. Sambutan juga diberikan oleh Kabid Pendidikan Madrasah, H. Sidik Pramono, S.Ag., M.SI. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran guru dalam menginspirasi, mencerdaskan, dan membentuk karakter peserta didik. Guru berperan sebagai pilar utama pembangunan pendidikan, yang keberadaannya tetap dibutuhkan meski dunia memasuki era digitalisasi. Beliau juga mengapresiasi dedikasi guru yang terus berkontribusi dalam kemajuan madrasah.
Pada kesempatan ini ada tiga narasumber. Narasumber pertama, Dr. Abdul Aziz Saefudin, M.Pd. dari Prodi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta sekaligus fasilitator Pendalaman Mendalam Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan Yogyakarta Tahun 2025, menyampaikan materi tentang inkuiri kolaboratif. Pendekatan ini menekankan kerja sama antarguru dalam menganalisis praktik mengajar, menemukan tantangan, merancang strategi, dan merefleksikan hasilnya secara berkelanjutan untuk meningkatkan pembelajaran. Inkuiri kolaboratif berbasis pada data dan bukti, kolaborasi, budaya profesional yang terbuka, serta refleksi berkelanjutan.
Narasumber kedua, Rr. Sri Sukarni Katamwatiningsih, M.Pd., menyampaikan materi Pembelajaran Mendalam (PM) dengan menekankan pola pikir bertumbuh, kesadaran diri, serta keseimbangan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga dalam pembelajaran. Pembelajaran mendalam menekankan pemahaman utuh, keterkaitan materi dengan realitas, dan pengalaman belajar yang bermakna.
Narasumber ketiga, Nurelah, M.Pd., membawakan materi mengenai Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). KBC menekankan lima pilar nilai cinta: kepada Tuhan, diri dan sesama, ilmu pengetahuan, lingkungan, dan bangsa. Nilai-nilai ini diintegrasikan dalam kurikulum, pembelajaran, serta budaya sekolah, sehingga pembentukan akhlak, karakter, dan lingkungan belajar positif dapat terwujud secara menyeluruh.
Menanggapi terselenggaranya seminar tersebut, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I selaku Kepala MAN 1 Bantul menyampaikan apresiasi dan harapannya. “Seminar Hari Guru Nasional ini memberikan wawasan baru bagi para pendidik untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Materi yang disampaikan para narasumber sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini, terutama dalam membangun budaya belajar kolaboratif, pembelajaran mendalam, dan lingkungan madrasah yang penuh cinta serta berkarakter. Kegiatan seperti ini selaras dengan semangat MAN 1 Bantul untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi dunia pendidikan,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seminar ini mendukung penguatan nilai dan praktik pendidikan di MAN 1 Bantul, sejalan dengan tagline madrasah “Cadas Berkelas”, yang mencerminkan komitmen madrasah dalam menghadirkan pendidikan yang Cerdas, Berkarakter, dan Berkelas. (oni)

