Siswa Kelas X Otomotif MAN 1 Bantul Antusias berdiskusi dengan Materi K3LH di Ruang Teori

Bantul (MAN 1 Bantul) — Suasana berbeda tampak di ruang teori otomotif MAN 1 Bantul pagi ini. Siswa kelas X program keterampilan otomotif tampak berkumpul dalam lingkaran kecil, serius namun santai, dalam kegiatan diskusi materi K3LH (Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup) pada Selasa (05/07/2025).

Diskusi yang dipandu langsung oleh guru produktif ini menjadi bagian dari pembelajaran awal yang bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja di lingkungan bengkel.

“Belajar otomotif itu bukan cuma soal mesin dan alat. Keselamatan kerja juga harus jadi prioritas,” ujar Fachrur Rozi, S.Pd, guru keterampilan yang memandu sesi diskusi. Ia menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan, sepatu safety, dan kacamata pelindung.

Dalam diskusi tersebut, siswa juga saling berbagi pengalaman dan pendapat seputar situasi yang bisa membahayakan di bengkel. Salah satu siswa, Dika, mengatakan, “Waktu pertama kali pegang kunci ring, saya kira semua aman-aman aja. Tapi ternyata ada posisi yang salah bisa bikin tangan terkilir.”

Para siswa tampak aktif bertanya, menanggapi, bahkan sesekali tertawa ketika contoh-contoh kecil dari pengalaman pribadi dibahas bersama. Meski dikemas secara santai, diskusi ini menyentuh banyak aspek penting, mulai dari cara kerja aman, penataan alat, hingga menjaga kebersihan lingkungan praktik.

“Ini bagian dari pembiasaan. Sebelum siswa benar-benar turun praktik, mereka harus paham bahwa keselamatan itu nomor satu,” lanjut Rozi.

Kegiatan diskusi K3LH ini rencananya akan dilanjutkan dengan praktik langsung penerapan standar K3 di area bengkel pada pertemuan berikutnya. Dengan begitu, pemahaman siswa tidak hanya bersifat teori, tetapi juga benar-benar diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

Kepala MAN 1 Bantul, Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I, menyambut baik kegiatan tersebut sebagai bagian dari pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa di bidang keterampilan. “Kami sangat mengapresiasi pendekatan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada keahlian teknis, tetapi juga pada aspek keselamatan dan kepedulian lingkungan. Ini adalah wujud nyata dari semangat madrasah CADAS BERKELAS – Cerdas, Agamis, Demokratis, Adaptif, Smart, Berkarakter, Cinta Lingkungan, dan Anti Diskriminasi,” ujarnya.

Mafrudah menambahkan bahwa pendidikan keterampilan di MAN 1 Bantul harus menjadi ruang belajar yang aman, nyaman, dan membentuk karakter kerja yang profesional dan bertanggung jawab.

Melalui kegiatan sederhana ini, Jurusan Otomotif MAN 1 Bantul menunjukkan komitmennya dalam membentuk siswa yang tidak hanya terampil, tetapi juga sadar akan pentingnya keselamatan kerja dan kepedulian terhadap lingkungan.(faro)