Bantul (MAN 1 Bantul) — Buku Wayang Dupara: Lakon Ratu Kalinyamat karya Riyadi Setyawan, S.Sn., seorang guru seni di MAN 1 Bantul, menghadirkan perspektif baru dalam dunia pewayangan. Berbeda dari mayoritas buku pewayangan yang mengangkat kisah dari Ramayana atau Mahabharata, karya ini menonjolkan sejarah lokal, khususnya perjalanan heroik Ratu Kalinyamat, seorang pemimpin perempuan berpengaruh dari Jepara.
Pada Jumat, 8 November 2024, buku ini diserahkan kepada Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dalam acara penutupan program peningkatan kapasitas pembinaan cagar budaya bawah air yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kementerian di Jepara. Acara tersebut turut diramaikan oleh berbagai pertunjukan budaya hasil binaan Yayasan Praja Hadipuran Manunggal. Pada kesempatan yang sama, yayasan tersebut memaparkan kontribusinya dalam pelestarian budaya, termasuk tradisi baru seperti Grebeg Maulud, yang dimulai dengan pementasan Wayang Dupara: Lakon Ratu Kalinyamat.
Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi terhadap buku tersebut. Ia menyebutnya sebagai karya yang layak dijadikan referensi dalam pengembangan kebudayaan Indonesia di masa depan. “Ini menarik sekali. Kami perlu membaca dan mendalami lebih jauh sebagai bahan pengembangan kebudayaan,” ungkapnya.
Buku Wayang Dupara: Lakon Ratu Kalinyamat diharapkan tidak hanya memperkaya literatur seni tradisional, tetapi juga menjadi inspirasi untuk mempelajari nilai-nilai luhur sejarah dan budaya Jawa. Kehadirannya menegaskan pentingnya seni pewayangan sebagai medium edukasi yang efektif dalam menjembatani generasi muda dengan warisan budaya bangsa. (Rys)