DINAS KESEHATAN BANTUL HADIRKAN PENDAMPINGAN MAKSIMAL DALAM SOSIALISASI PASEBAN GARDATAMA DI MAN 1 BANTUL

Bantul (MAN 1 Bantul) – Kegiatan Sosialisasi Paseban Gardatama yang dilaksanakan di Aula MAN 1 Bantul pada Kamis (22/05/2025), berlangsung sukses dan penuh antusiasme. Salah satu faktor utama yang menjadikan kegiatan ini begitu bermakna adalah pendampingan maksimal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, yang menghadirkan langsung dr. Yosep Dony Kurniadi Sandiya beserta timnya sebagai fasilitator utama.

Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas FD 1 hingga FD 4 ini mengangkat tema Pendamping Sebaya Penanganan Kegawatdaruratan dan Kesehatan dalam Berkendara (Paseban Gardatama). Dalam pelaksanaannya, dr. Yosep dan tim dari Dinkes Bantul tidak hanya memberikan materi secara teoritis, tetapi juga mengawal secara langsung praktik pertolongan pertama kepada para siswa.

Dengan pendekatan yang interaktif dan aplikatif, dr. Yosep membimbing peserta dalam mengenal langkah-langkah krusial penanganan kegawatdaruratan, mulai dari pengecekan kesadaran, pembukaan jalan napass dan evaluasi pernapasan dan nadi. Siswa juga diajak mempraktikkan teknik pertolongan pertama dengan alat bantu seperti tandu dan improvisasi lainnya, dengan panduan detail dan pengawasan ketat dari tim medis.

“Kami hadir untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga benar-benar paham dan mampu mempraktikkan secara tepat. Penanganan darurat butuh keterampilan yang tidak bisa diajarkan hanya lewat ceramah, melainkan harus dilakukan dengan simulasi langsung,” ujar dr. Yosep saat memandu praktik.

Plt. Kepala MAN 1 Bantul, Ibu Bin Umaryati, S. Pd., menyampaikan apresiasi atas dukungan luar biasa dari Dinas Kesehatan. “Kehadiran dr. Yosep dan tim dari Dinkes memberikan kualitas pembelajaran yang tidak ternilai. Siswa benar-benar belajar dari sumber terpercaya, dan itu sangat mendukung misi kami dalam membentuk karakter dan keterampilan hidup siswa,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator PMR MAN 1 Bantul, Ibu Candra Ade Pertiwi, S. Kom. I., juga menyoroti pentingnya kolaborasi ini. “Kami sangat terbantu oleh profesionalisme dan kesabaran tim medis dalam membimbing siswa satu per satu. Ini menjadi pengalaman berharga yang tak hanya membekali ilmu, tetapi juga membentuk rasa percaya diri siswa dalam membantu orang lain,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.20 hingga 16.00 WIB ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, edukasi kegawatdaruratan di sekolah dapat dilaksanakan secara maksimal dan berdampak nyata. Kehadiran dr. Yosep dan tim menjadi bukti nyata bahwa edukasi kesehatan bisa dikemas secara menyenangkan, praktis, dan membekas di benak siswa. (ad)