Bantul – Dalam rangkaian kegiatan “FORLANZA Goes to School,” MAN 1 Bantul menggelar penyuluhan dan sosialisasi Anti-NAPZA yang diikuti oleh siswa Fase E. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (17/10/2024) ini menghadirkan Sri Wahyuningsih, perwakilan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bantul, sebagai pemateri utama. Selain memberikan pengetahuan mendalam tentang bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), acara ini juga bertujuan untuk membentuk kader Anti-NAPZA di madrasah tersebut.
Dalam penyuluhannya, Sri Wahyuningsih menjelaskan secara rinci tentang pengertian NAPZA, jenis-jenis zat berbahaya, serta penyalahgunaannya. Tak hanya itu, ia juga mengupas tuntas mengenai hukum yang mengatur tentang NAPZA dan menjelaskan dampak yang dihadapi remaja ketika terjerat penyalahgunaan narkoba. Contoh kasus nyata di wilayah Bantul pun dihadirkan, memberi wawasan kepada para siswa mengenai betapa seriusnya ancaman NAPZA di sekitar mereka.
“Selain memberikan edukasi, kami ingin siswa MAN 1 Bantul tidak hanya paham, tapi juga bisa menjadi agen perubahan. Tujuan kami adalah mencetak kader Anti-NAPZA di madrasah ini, yang nantinya akan berperan aktif dalam pencegahan dan penyuluhan di lingkungan sekolah,” ujar Sri Wahyuningsih.
Lebih lanjut, dalam acara tersebut juga diharapakan akan terbentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-NAPZA di MAN 1 Bantul. Satgas ini terdiri dari siswa-siswa terpilih yang akan dilatih lebih lanjut untuk menjadi ujung tombak dalam menyebarkan kesadaran dan pencegahan bahaya NAPZA di kalangan teman sebaya.
Kegiatan ini disambut positif oleh seluruh peserta, yang merasa lebih memahami risiko penyalahgunaan narkoba serta termotivasi untuk turut serta menjaga keamanan sekolah mereka dari ancaman NAPZA. Pembentukan kader dan Satgas Anti-NAPZA di MAN 1 Bantul diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam memerangi penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja. (ad)