Guru BK MAN 1 Bantul Berpartisipasi dalam Seminar “Menjaga Kesehatan Mental Gen-Z” di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta

Yogyakarta – Dalam upaya memperkuat kemampuan dan keilmuan guru Bimbingan Konseling (BK) dalam mendampingi siswa generasi Z, MAN 1 Bantul mengirimkan perwakilan untuk berpartisipasi dalam seminar bertema “Menjaga Kesehatan Mental Gen-Z” yaitu Esni Zulianti, S. Pd., Tri Yuliasih, S. Pd., dan Candra Ade Pertiwi, S. Kom. I, yang diselenggarakan di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa (UST) pada Rabu (6/11/2024). Seminar ini diadakan bersamaan dengan kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA/MA Kabupaten Bantul, dan diikuti oleh para guru BK se-Kabupaten Bantul. Tema tersebut diangkat guna membekali para guru dengan pemahaman tentang tantangan dan kebutuhan khusus yang dihadapi generasi Z, terutama dalam konteks kesehatan mental dan dinamika komunikasi antar-generasi.

Acara yang diisi oleh Jatu Anggraini, S. Psi., M. Psi., seorang psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikologi UST, menyajikan materi yang relevan dan inspiratif bagi para peserta. Dalam pemaparannya, Jatu mengulas berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan para guru BK dalam berinteraksi dan mendampingi siswa generasi Z. Ia menjelaskan bahwa generasi Z memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari generasi sebelumnya, termasuk dalam cara mereka berkomunikasi, mengakses informasi, serta membangun relasi sosial. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang lebih adaptif dan empatik dari para pendidik, khususnya dalam mengatasi gap komunikasi, gap relasi, serta potensi konflik yang bisa muncul akibat perbedaan antar-generasi.

Jatu Anggraini juga membahas mengenai tantangan yang dihadapi guru BK dalam berinteraksi dengan siswa generasi Z, yang tumbuh di era teknologi dan serba cepat. Beberapa kendala yang dibahas mencakup perbedaan nilai dan gaya komunikasi, jarak emosional, hingga isu-isu kesehatan mental yang kerap kali memengaruhi siswa. Dalam sesi tersebut, Jatu memberikan berbagai solusi praktis yang bisa diterapkan guru untuk mengurangi konflik dan memperkuat hubungan dengan siswa, di antaranya adalah dengan meningkatkan keterampilan komunikasi, mendengarkan aktif, serta mengakui kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh generasi Z seperti kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemahiran dalam teknologi.

Candra Ade Pertiwi, salah satu guru BK MAN 1 Bantul yang hadir, mengungkapkan bahwa seminar ini memberikan banyak manfaat bagi dirinya dan rekan-rekan seprofesi. Ia merasa bahwa materi yang disampaikan Jatu Anggraini telah membantu membuka wawasan baru dalam mendampingi siswa. “Kegiatan ini benar-benar bermanfaat bagi kami sebagai guru BK. Banyak ilmu yang saya dapatkan, terutama cara efektif menghadapi perbedaan yang ada antara guru dan siswa generasi Z. Saya kini lebih paham mengenai pendekatan yang tepat agar komunikasi kami dengan siswa berjalan lebih baik,” ujar Ade. Ia juga menyampaikan bahwa seminar ini membekali para guru BK untuk lebih siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam mengelola perbedaan nilai yang kerap kali menjadi pemicu kesalahpahaman.

Plt Kepala MAN 1 Bantul, Bin Umaryati, S. Pd., menyambut baik keikutsertaan para guru BK MAN 1 Bantul dalam kegiatan ini dan menyatakan dukungan penuh untuk pengembangan kompetensi guru. Menurutnya, peningkatan keilmuan dan pemahaman terkait kesehatan mental generasi muda sangat penting, terlebih di tengah tantangan yang dihadapi generasi Z. “Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan para guru BK dalam seminar ini. Update keilmuan seperti ini sangat bermanfaat bagi guru, karena peran guru BK menjadi kunci dalam mendukung kesehatan mental dan perkembangan karakter siswa. Semoga ilmu yang diperoleh bisa diimplementasikan dalam pendampingan siswa di MAN 1 Bantul, sehingga guru dapat memberikan layanan bimbingan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan generasi Z,” ungkap Bin Umaryati.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan para guru BK MAN 1 Bantul mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kegiatan bimbingan di madrasah, untuk mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung kesehatan mental dan perkembangan positif siswa. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari komitmen MAN 1 Bantul dalam meningkatkan kualitas layanan BK dan menjadikan madrasah sebagai tempat belajar yang nyaman bagi seluruh siswa. (ad)