Pembelajaran Mapel Tahfidz: Asah Pengetahuan Al-Qur’an dengan Bermain Teka-Teki Silang

Bantul (MAN 1 Bantul) – MAN 1 Bantul menghadirkan inovasi dalam pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an melalui metode yang menarik dan interaktif. Pada tiap-tiap jam Mapel Tahfidz, para siswa kelas Fase Fd (Kelas XI) diajak mengasah keilmuan tentang Al-Qur’an mereka dengan cara yang berbeda, yaitu melalui permainan teka-teki silang. Metode ini bertujuan agar siswa dapat lebih mendalami ilmu Al-Qur’an sekaligus meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif.

Sebelum permainan dimulai, seluruh siswa diminta untuk mengumpulkan ponsel mereka sebagai upaya untuk menjaga fokus selama kegiatan. Setelah itu, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan lembaran teka-teki silang yang berisi soal-soal tentang pengetahuan Al-Qur’an.

Permainan ini berjalan dengan penuh antusiasme. Para siswa berdiskusi dan saling membantu dalam memecahkan pertanyaan yang sesuai dengan petunjuk di teka-teki silang. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan tugas mereka, lembaran jawaban dibahas bersama-sama.

Fauziah Nur’aini, S.H., salah satu Guru Mapel Tahfidz MAN 1 Bantul, mengungkapkan bahwa metode ini tidak hanya membantu siswa dalam mendalami pengetahuan tentang Al-Qur’an tetapi juga melatih mereka untuk bekerja sama dan berpikir kritis. “Pembelajaran ini adalah cara baru untuk menciptakan suasana yang lebih interaktif dan tidak monoton hanya setoran hafalan saja. Siswa belajar sambil bermain, tetapi tetap serius dalam mengasah pengetahuan tentang Al Qur’an,” katanya.

Plt Kepala MAN 1 Bantul, Bin Umaryati, S.Pd., mengapresiasi pendekatan pembelajaran ini yang dinilai efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. “Dengan pendekatan permainan seperti ini, pembelajaran Tahfidz menjadi lebih menarik dan melibatkan semua siswa secara aktif. Kami berharap metode ini bisa terus diterapkan dan dikembangkan,” tuturnya.

Dengan inovasi pembelajaran ini, MAN 1 Bantul menunjukkan komitmennya dalam menciptakan metode belajar yang lebih kreatif dan relevan bagi siswa di era modern, sambil tetap menjaga nilai-nilai keagamaan yang kuat.(zia)